
Dakwah Digital Butuh Konten Kreatif, Bukan Ceramah Biasa
Juli 28, 2025Tangerang, JatimUPdate.id – Dalam menghadapi era digital yang terus berkembang, DPP Pengajian Al-Hidayah menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Komisi X DPR RI untuk menyelenggarakan Workshop “Kreativitas dalam Dakwah Digital: Pelatihan Editing Video dan Konten Media Sosial”, yang digelar di Hotel Mercure, Tangerang BSD, Senin (28/7).
Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran ibu-ibu pengajian sebagai agen perubahan dan influencer dakwah digital.
“Ibu-ibu itu sebenarnya influencer. Saat mereka menyampaikan suatu nilai, dampaknya sangat besar bagi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, dakwah kini harus kreatif dan kontekstual, memanfaatkan media digital agar lebih luas jangkauannya,” ujar Hetifah.
Ia menambahkan, majelis taklim tetap relevan sebagai ruang silaturahmi, namun dunia digital kini menjadi medan baru yang tak bisa diabaikan. Pesan-pesan Islam yang damai, inspiratif, dan empatik dapat lebih efektif disebarluaskan melalui video singkat dan konten media sosial yang menarik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Al-Hidayah, Iin Kandedes, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis untuk memaksimalkan peran Al-Hidayah dalam menyebarkan dakwah di luar ruang majelis. Ia berharap para peserta dapat menjadi penggerak dakwah digital di daerah masing-masing.
“Konten dakwah yang menarik bisa menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk generasi Z. Peserta dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota diharapkan menularkan ilmu ini kepada pengurus dan anggota lainnya,” katanya. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari pimpinan pusat hingga daerah se-Provinsi Banten.
Dalam sesi materi, Dodi Rosadi dari BRIN mengingatkan pentingnya memproduksi konten dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Ia juga menekankan pentingnya etika konten, termasuk tidak menyinggung SARA, bersikap adil, dan menghargai karya orang lain.
Sementara itu, Ahmad Annama, konsultan digital branding dan social media strategist, menyampaikan bahwa dakwah digital merupakan ikhtiar menyampaikan pesan keislaman dengan pendekatan kreatif dan relevan.
“Dakwah digital adalah bentuk transformasi dari media konvensional ke media yang cepat, interaktif, dan tanpa batas. Kreativitas adalah kunci agar pesan moral dan kebaikan dapat diterima dengan luas dan efektif,” ungkapnya.
Workshop ini menjadi bentuk nyata komitmen Al-Hidayah dalam membekali para anggotanya dengan keterampilan digital agar dapat terus menyebarkan nilai-nilai Islam dengan pendekatan yang kekinian dan menyentuh hati masyarakat luas (*).


